Info global Indonesia.com Jambi- Menyikapi situasi dan kondisi saat ini terkait kisruh pendirian stockpile dan jalur angkutan batubara di wilayah Kelurahan Aur Kenali dan Desa Mendalo Darat, Majelis Daerah (MD) KAHMI Muaro Jambi ikut bersuara. Yasril ketua umum MD KAHMI Muaro Jambi meminta pemerintah mendengarkan suara rakyat.
“Harusnya pemerintah dengarkan suara rakyat, karena mereka adalah pemegang amanah rakyat, dan hari ini rakyat meminta agar pembangunan stockpile dan jalur angkutan batubara di wilayah Kelurahan Aur Kenali dan Desa Mendalo Darat itu dihentikan serta ditutup secara permanen”. Ungkapnya.
Yasril mengingatkan pemerintah jangan main-main dengan people power, sejarah telah mencatat banyak peristiwa besar terjadi karena kekuatan gelombang rakyat yang terlanjur kecewa terhadap penguasa.
“Peristiwa yang baru saja terjadi sebelumnya di Jakarta dan beberapa wilayah di Indonesia saya kira patut dijadikan pelajaran bagi pemerintah, kalau masyarakat sudah menuntut haknya apalagi terkait HAM menyangkut kenyamanan hidup, kesehatan, kemudahan bekerja, tentu itu tidak bisa ditawar-tawar lagi” tegasnya.
Apalagi menurut dosen UIN tersebut kajian untung rugi dari akibat pendirian stockpile dan jalur angkutan batubara di tengah pemukiman masyarakat itu jelas-jelas lebih banyak mudarat dari pada maslahatnya dan itu sudah terjadi di daerah Sumsel dan beberapa wilayah di Jambi sendiri. “Jadi menurut saya sekali lagi para pengambil kebijakan jangan abai terhadap tuntutan rakyat, jangan sampai nanti sudah terjadi hal-hal yang tidak diinginkan baru diakomodir.” jelasnya.
Menurut Yasril gerakan masyarakat menolak ini sudah cukup lama dari tahun 2023, sehingga tumpukan emosi tentu akan semakin besar sementara pemerintah masih berwacana dan berdalih dengan dialog serta diskusi.
“Kan ini sudah lama jadi pemerintah mestinya juga sudah punya kajian ilmiah yang matang dan objektif sehingga bisa mengambil keputusan yang bijak dan cepat” tegasnya.
Jupri Husnadi








